11.3.15

"Show, don’t tell"

Show, don’t tell

Sudah berkali-kali menghadap computer buat nulis diblog, tapi tiap kali mau nulis ada aja yang mengganjal. Lebih tepatya karena pikiran ini yang entah berkelana dan liar kemana saja. Jujur ak sangat kacau dua minggu ini, otakku rasanya mau pecah (;ebay yow ben..weekkk). lelah perasaan sama pikiran, belum lagi teman yang dateng2 marah2 , walopun bukan marah ke aku tapi karena dia punya problem sendiri dan meluapkannya ke aku. Kadang ngerasa kesel, tapi mungkin sisi positifnya aku jadi banyak teman, walopun aku juga ga bias bantu apa2, Cuma jadi pendengar setia….yayaya…
Kemampuan menulisku menurun drastis, fokusku berkurang ketika belajar & mudah sekali terganggu entah itu dengan chatting whattss app atau sekedar instagram & facebook. Aku mikir kalo ak Cuma scrolling page medsos, my time will be over!!
No..no..no…aku biasanya cuek, bahkan untuk sekedar membalas chat & sms saja sangat pelit. Aku kalo sudah focus satu hal, bisa2 ak abaikan smuanya. Kemampuan multitasking aku juga sangat kacau akhir2 ini. Jujur perasaanku juga lelah, tapi beberapa teman mengadu tentang lelahnya perasaan mereka dengan masalah2 mreka, aku kadang pengen bilang “masalah2ku itu lebih berat & aku sangat lelah & aku sendirian cuma Allah sandaranku...”. Tapi aku selalu berusaha melhat dari sudut pandang berbeda & mencoba menempatkan diriku pada posisi mereka bahwa masalahku mungkin ringan buat mreka & masalah mreka buat ak ringan, seperti keping mata uang yang punya dua sisi. Kalo aku bisa membantu bakal aku bantu tapi aku juga bukan manusia setengah dewa, aku juga bisa jadi “cewek lemah”. Aku juga butuh tempat meluapkan segala perasaan & pikiran, tapi aku memilih menulis, menceritakan setiap malam kepada Yang Maha Pemilik Hati (Allah). Alasanku aku tidak ingin membebani orang lain, karena mereka juga pasti punya banyak permasalahan.
Aku pusing karena masalah yang kubuat sendiri, kenapa aku diyogya? Kenapa persiapan essay, ielts, proposal research belum kelar? Om ku yang sempet bolak balik ICU? Ibuku yang sempet ga bisa jalan , karena terpeleset? Tapi Alhamdulillah ibuku Cuma butuh istirahat ga bole jalan dulu, Cuma permasalahn dikaki saja tpi ibuku sehat secara jasmani. Dirumah juga ga ada beban, jadi tinggal istrht2 saja ibuku. Yuup secara bapak ibuku Cuma berdua dirumah, adikku sendiri kos jadi mahasiswa. Oiya karena beda umurku dengan adikku 10 tahun, jadinya dia merasa seperti anak tunggal..ahahha
Ok, let’s talk..ternyata persiapan sekolahku menguras habis pikiranku mungkin karena aku juga harus ngerjain project dari kantor & harus baca buku bertumpuk2, sebenrnya ii mendukung kemampuan English aku, karena semua materi berbahasa inggris & juga bisa membantu aku ngumpulin bahan bikin proposal research. Aku benar2 moodbosster, sempet kepikiran pengin ke Lombok atau ke rumah temanku di Myanmar & Cambodia. Jujur diawal ikut di Yogya aku sangat2 ingin memutuskan resign, tapi rasa tidak enak & juga aku GILA kerja, itu yang tidak bisa ak lepaskan..may I’m so greedy???
Kadang ada yang nanya, kamu masih kebeban & ngerasa berat satu kota sama si “X” ya?
Kalo mau bicara realistis & jujur, pasti “iya” jawabannya. Siapa yang tidak terbebani tinggal satu daerah dengan orang yang sudah meninggalakn, mengkhianati kemudian pura2 amnesia, tanpa rasa salah bilang “ak pergi sama dia Cuma beberapa waktu, selebihnya setiap hari aku bisa sama kamu”. Dan dia masih saja menaruh perhatian ketika aku sudah pergi, dan alasan klisenya dia peduli sama aku. What??? Sampe aku memutuskan pernah meminta tolong sama temanku yang juga temennya dia biar ngebilangin dia, biar ga usa peduli lagi dengan masalah hidupku. Ahahha..kejam ak ya? No..it’s my decision and I think  It’s better for all..kok aku jadi ngelantur gini ya, aku cerita bukan kareana ingin bermelo2 ria, tapi justru karena aku sudah tidak punya beban perasaan apapun aku bisa ringan cerita. Toh aku juga bersyukur, mungkin kalo aku tidak move on aku tidak bisa jadi seperti sekarang ini…menjadi diriku sendiri ..kembali ke PATH aku…kembali menjadi seperti yang aku mau dan aku berdoa aku bisa bertemu orang yang mau menerima jeleknya aku..apapun aku..aku yang gampang cemburu..ckckkc
Disisi lain aku punya beban pikiran bagaimana kalo nanti aku sekolah kemudian aku sudah menikah? Apa sekejam itu aku meninggalkan suamiku sendrian? Owhh..betapa merasa berdosanya ak…argghhh..menulis apa aku ini…semoga aku dipertemukan dengan orang yang mau mensuportt ak, intinya saling mendukung & menyemangati…J
Intinya aku ingin memperjuangkan karir, study & cinta!!! Oiya of course mom,dad & brother..Ingin keliling dunia bersama suamiku..Amiin…
Mungkin aku ini Cuma modal NEKAD & HAJAR..ahahha..mantra ampuh buat aku sendiri. Aku harus mencobanya, entah itu apapun hasilnya…xexexe…Ga banyak omong tapi kerjakan saja, biar semesta yang mendukung..Go..Go…Go….

You may judge me anything, but you should to know how I struggle…