21.5.22

Akhirnya Mudik Juga, Cerita Lebaran 2022

 Hi readers..

Ramadhan 2022

Lama sudah aku hiatus dari menulis blog. Pekerjaan baru yang cukup menyita otak, pikiran dan waktu bahkan tenaga membuatku kelelahan dan rasanya sangat mager untuk menulis. Yeah, ini nampak klise siy, mungkin karena aku saja yang banyak alasan dan tak menjadikannya prioritas. 

Kali ini aku mau cerita tentang Ramadhan ku di 2022 dan tak ketinggalan moment mudik serta berlebaran di desa. Ramadhan sebelumnya aku tinggal sendirian, untuk tahun ini aku berdua dengan sodara yang punya rumah aku tempati selama kurang lebih dua tahun ini. 

Akhir februari kemarin dia balik dari Australia, setelah kurang lebih dari akhir 2019 dia juga gak bisa balik Indo karena pandemi. Alhamdulillah akhirnya bisa berkumpul dan paling engga ada teman berbagi cerita, buka dan sahur bersama.

Awal maret aku sudah mulai selang seling WFO dan WFH. Perjalanan Cipayung-SCBD lumayan

menyita tenaga. Kadang rasanya lelah, apalagi kalau sudah jam buka puasa tapi masih di jalan. Kadang aku putuskan menunggu berbuka di kantor baru pulang, karena nanggung juga maghrib masih di jalan. 

Naik transjakarta tiap harinya, membuatku hafal jam-jam sibuk atau senggang. Meski gak selalu dapat tempat duduk, paling tidak aku bisa sandaran kalau gak terlalu padat orang. Kadang kala orang-orang juga mengejar berbuka dirumah, jadi cukup rame di sore harinya.

kawasan scbd
Suasana sore di kawasan SCBD depan halte Polda

Tanpa terasa sebulan berpuasa dan suasana mudik sudah mulai nampak. Banyak orang yang sudah mudik duluan dua minggu sebelum lebaran. Karena sudah hampir 2 tahun rerata orang tidak bisa mudik karena pandemi corona. 

Mudik Lebaran 1443H

Alhamdulillah akhirnya mudik juga. Aku sudah memesan tiket kereta sebulan sebelumnya. Tanggal mudik sangat mepet dengan lebran. Malam takbir, saat suara takbir berkumandang dimana-mana aku masih di stasiun gambir dan perjalanan kereta ke Purwokerto. Yeah, kampung halaman yang buat sebagian orang tak asing. 

Jalur mudik  aku terbilang mudah, kenapa? Banyak dilalui kereta arah Yogya,Solo, Surabaya dan arah timur Jawa. Meski begitu tiket kereta sangat mudah ludes, karena memang nyaman dan gak macet. alternatif bisa menggunakan bus atau travel. Buat aku yang gampang "mabuk kendaraan", pilihan tetap ke moda kereta. 

Tanggal 2 mei 2022 aku mudik sendirian ke kampung halaman. Selang sehari setelah sodaraku pulang ke Solo. Kondisi jalanan cukup lengang sepanjang perjalanan dari rumah ke stasiun Gambir. Beberapa titik aku jumpai anak-anak main kembang api untuk meramaikan suasana malam takbir. Yah, suasana yang hampir dua tahun ini tak dijumpai. 

Kereta aku berangkat pukul sepuluh malam 22.00 WIB. Sampai stasiun Gambir aku sempat melihat-lihat Monas dari kejauhan. Monas sebagai ikon kota Jakarta nampak jelas dari stasiun Gambir karena jaraknya yang cukup dekat. Aku bergumam "Alhamdulillah bisa berlebaran, mudik dan menikmati pemandangan Monas  dari kejauhan".

stasiun gambir
Monas dilihat dari Stasiun Gambir 

Tanpa terasa jam keberangkatan kereta telah datang. Aku berjalan naik keatas stasiun di jalur kereta aku menunggu. Barang bawaanku tak cukup banyak, cukup koper, tas laptop dan tas tentengan berisi kue kecil. 

Sepanjang perjalanan kumandang takbir dan rasa kantuk menghampiriku. Kepalaku mendadak pening dan seperti masuk angin. Aku coba makan dan menelan beberapa permen agar tak mual. Sampai di stasiun Purwokerto pukul 03.30 pagi. Suasana stasiun sudah tak begitu ramai, karena mungkin orang-orang sudah mudik dari kemarin. 

Aku coba pesan taksi online, tapi seperti tak bersambut. Akhirnya aku putuskan naik ojek online saja, daripada menunggu terlalu lama. Agak sedikit rempong karena aku bawa koper, untungnya koperku lumayan kecil. Bisa dah cukup ditaruh ditengah saja. 

Sampai dirumah aku lihat mushola juga sudah sepi, karena orang-orang sudah bersiap untuk takbiran. aku memutuskan untuk istirahat dirumah karena kepalaku pening dan masuk angin. Aku coba istirahat dan silaturahim setelah selesai sholat idul fitri.

Suasana agak sedikit berbeda, biasanya kakak sepupu ada sekarang sudah tiada. Tahun 2021 kakak sepupu aku lebih dulu dipanggil menghadapNya. Beberapa sepupu masih ada dan datang ke rumah. cukup ramai suasananya. aku sendiri amsih agak sedikit terkantuk-kantuk. 

Alhamdulillah masih bisa berkumpul dengan keluarga dan semua dalam kondisi sehat walafiat. Banyak orang berwisata setelah lebaran. Aku memutuskan untuk istirahat saja dirumah, mumpung bisa libur dan bisa leyeh-leyeh. 

Aku sama Mama 
Beberapa hari setelah lebaran adikku mengajak bakar ikan. Akhirnya rame-rame sama bapak , mama dan adik bakar ikan diteras rumah. Ikan yang dambil dari kolam sendiri. Alhamdulillah

Ikan Bawal siap dibakar :)

Gimana cerita lebaran kalian readers?

Semoga kita semua bisa dipertemukan dengan Ramdhan berikutnya ya..Aamiin 💛🌻🌺


No comments:

Post a Comment