28.8.19

Festival Lampion Monas 2019


Malam Minggu,tepatnya Minggu ketiga di bulan Agustus. Masih bernuansa kemerdekan Indonesia ke 74. Tak sengaja membuka akun Twitter, kemudian menemukan info tentang Festival lampion yang diadakan di Monas. Tak perlu pikir panjang, kuajak saja teman mainku. Siapa lagi kalo bukan Michuun alias mb dyah. Dia pun meng"iya"kan untuk melihat festival ini. Yang Lucu, meskipun udah 7 tahun di Jakarta, tapi hampir tidak pernah main ke Monas. Paling hanya sekedar lewat & melihatnya dari stasiun Gambir pas akan

Ibu Penjual Tisu

Gelap malam menyelimuti Kota Jakarta. Tapi tidak dengan penghuninya. Hingar bingar Kota Jakarta. Muda-mudi ,tua-muda hingga anak-anak hilir mudik dijalanan, pusat perbelanjaan, taman hiburan. Aku berjalan disalah satu keramaian untuk mencicipi sebuah makanan. Sekaligus mengisi amunisi untuk melewati perjalanan menuju pulang. Tepatnya ini malam Minggu minggu. Beranjak dari sebuah warung pinggir jalan yang sangat ramai pengunjung, tetiba ada yang mendekatiku. Seorang Ibu paruh baya, berkerudung ungu. Wajahnya tampak lelah. Dia menyodorkan sesuatu.
"Mba, beli tisu. Harganya 5rb"
"Maaf bu, lain kali saja"
Aku berlalu begitu saja. Bergegas menyusul temanku menuju sebuah swalayan. Entah kenapa selama di swalayan Aku terus mengingat ibu itu. Ada rasa menyesal kenapa tadi tidak membeli. Semoga saja Ibu itu masih ada disekitar sini. Harapku.
Keluar dari swalayan, tetiba Aku melihat sosok Perempuan berjilbab ungu sambil berdiri dengan badan agak membungkuk. Diusia renta menjelang senja, mungkin sudah seharusnya beliau tak bekerja di Malam seperti ini. Tapi, ada alasan lain yang Kita tak pernah tahu kan?
"Ibu, saya mau beli tisunya"
"Berapa mba?"
"Satu saja ya Bu. Ini uangnya, Ibu nda perlu ngasi kembalian"
"Subhanallah. Masha Allah. Makasi ya mba"
"Iya bu, nda apa"
Kulihat wajah si Ibu sangat terharu, meskipun hanya satu tisu yang kubeli. Ada perasaan lega, karena melihat nya tersenyum. Mungkin buat sebagian orang, itu hanya hal kecil. Hanya uang kecil yang tak berharga. Kadang ada hal-hal yang menurut Kita tak berharga, tapi berharga menurut orang lain. Semoga sukses berjualan & diberi rejeki berlimpah Bu. Pantang menyerah!
Terimakasih untuk pelajaran berharganya Ibu penjual tisu. 

24.8.19

Kelulusan Adik


13 Agustus 2019,

Hari ini adik lulus ujian skripsi. Alhamdulillah, sudah bisa menyelesaikan sampai tahap ini. Tinggal menuju level kehidupan yang penuh tantangan. Real life!
Ya, kemarin juga real life. Tapi maksudnya kedunia yang penuh perjuangan sesungguhnya. Sudah dewasa, pastinya secara umur. Semoga ilmu yang didapat membawa keberkahan. Bermanfaat bagi semua. Tanggungjawab kedepan akan semakin besar dan penuh tantangan. 

7.8.19

Hujan di bulan Dzulhijjah

"Hujan di bulan Dzulhijjah"

Sebuah kalimat di linimasa Twitter yang menggelitik hati. Cuitan dari akun Nu garis lucu. Pagi ini seorang ulama kharismatik wafat ditanah haramain. MasyaAllah. Seorang ulama besar dari jawa, meninggal ketika beribadah haji. Begitu mulianya beliau.  Menurut penuturan beberapa sumber berita, beliau memang sealalu berdoa untuk meninggal di Mekkah & di hari selasa. Masha Allah. Dan Allah kabulkan semua itu. Betapa sayangnya Allah sama beliau. Sugeng tindak mbah Moen.

Referensi:
https://m.kumparan.com/@kumparannews/mbah-moen-meninggal-di-makkah-1rbyikFLslm

#mbahMoen#mbahMaimun#Makkah