Kenapa memilih zero waste lifestyle?
Sedikit saya ingin share tentang memulai Zero waste life. Sudah tak asing lagi kan kedengarannya?. Awalnya terlihat susah dan ribet, kenyataannya emang lumayan susah dan ruwet. Apa siy? Memang tantangannya besar banget apalagi kalau kita orang yang nggak pengen ribet.
Transisi menuju habit baru dengan sedikit demi sedikit memulainya (bukan perfeksionis) atau berubah langsung secara drastis. Mengurangi sedikit-demi sedikit sampah, terutama sampah plastik.
Apa saja sih konsep dari "zero waste" yaitu Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, Rot. Kita bisa memulainya dari Refuse, Reduce, and Reuse.
Tantangan yang paling utama adalah beli barang-barang yang tidak ‘packaged‘ atau dibungkus karena biasanya di supermarket seluruh barang dibungkus kalau mau memenuhi standar kebersihan dan sebagainya. Belanja di pasar tradisional lebih mudah menerapkan prinsip "zero waste", karena bisa membawa kantong kain atau box makanan. Sedangkan di swalayan atau supermarket biasanya sudah terbungkus plastik.
Memanfaatkan sampah hampers, mengurangi sampah plastik
Lebaran merupakan salah satu momen untuk berbagi hampers, sebagai sarana silaturahmi. Namun, dari bahan-bahan hampers atau tempat makanan juga bisa menyisakan sampah yang butuh sangat lama untuk terurai.
Menurut saya adalah hal ‘simple‘ yang bisa kita semua mulai untuk ke arah gaya hidup yang ‘zero waste’ adalah dengan me-Reuse barang-barang tersebut untuk hal bermanfaat. Semisal ya, anyaman eceng gondok ini saya buat untuk vas Bunga. Selain cantik juga bisa mengurangi sampah.
Nantinya bisa tambah dan ditingkatkan jadi lebih baik lagi dan kreatif lagi. Istilahnya ‘habit staple‘. Saat kita sudah merasa terbiasa akan sesuatu, disitulah saat kita untuk mengenalkan habit tambahan yang relate akan habit yang kita sudah terbiasa.
👍 Eqi
No comments:
Post a Comment